Rabu, 02 November 2011

0

REFLEKSI MASA KINI

Sejenak kita mengingat tetesan darah pendahulu kita yang tak kenal lelah dalam mempertahankan kemerdekaan yang selalu menjadi dambaan setiap jiwa masyarakat Indonesia, tak pernah terfikir oleh mereka bahwa suatu saat pasti akan menggapainya, aliran–aliran semangat yang sangat melekat dalam jiwa mereka mengantarkan mereka kedalam gerbang kesuksesan menuju pantai impian yaitu kemerdekaan. Tapi sayang di zaman sekarang anak cucu mereka malah ingin menghancurkan dari dalam dengan cara yang tidak banyak orang pedalaman tahu.
Rupanya pemerintah melakukan kajian besar-besaran dalam memberantas kejahatan-kejahatan oleh oknum yang tak bertanggung jawab terhadap tugasnya, mereka mengatasnamakan jabatannya hanya untuk kepentingan pribadi semata, mereka tidak memandang mana rakyat bawah dan mana rakyat konglomerat. Para tikus berdasi mulai di buru untuk di lakukan investigasi, harta para penguasa mulai dihitung untuk di cari keilegalannya, vonis-vonis sering dijatuhkan karena memang tiap harinya tikus-tikus tersebut merongrong pondasi Negara, triliunan rupiah hilang dalam sekejap di ambil tikus-tikus tersebut, yang akhirnya rakyat bawah menjadi korbannya.
Kita lihat sejenak saudara tanah air kita yang berdiam di tengah gejolak yang penuh dengan ambisi, rakyat kita menjadi pekerja dari pihak asing yang ingin memeras kekayaan alam, kita sebut saja Exon mobile milik pemerintah Amerika menjarah setengah dari hasil minyak kita mereka menuai pendapatan kurang lebih 75% , padahal kalau kita menjadi pengebor minyak di rumah sendiri tentunya hasil itu cukup untuk memberi makan orang yang tidak punya di Indonesia, mungkin banyak diantara kita yang tidak mengetahui bahwasannya mereka telah berbuat jahat kepada kita yang sesungguhnya bersembunyi di balik kedok pemerintah kita, jadi kita tak perlu heran ketika mendapatkan berita yang sangat menyayat hati berupa hilangnya triliunan rupiah asset milik Negara kita, dan sekali lagi kesengsaraan hanya milik orang yang tidak punya apa-apa.
Kalau saja kita memperhatikan dengan seksama bagaimana mereka menggunakan pelicin-pelicin tersebut untuk kepentingan pribadi, kita semakin iri karena ada ungkapan “maling ayam dihukum mati, tikus berdasi dihukum sebentar” yang memang di artikan kurang lebih bahwa orang miskin yang mencuri akan di gebuki oleh massa yang liar untuk menghukum kelakuannya , sedangkan koruptor hanya menggunakan hasil korupsinya untuk menutup mulut para jaksa dan hakim yang sudah hilang akalnya, kalau kita perhatikan mereka rata-rata mereka melakukan korupsi karena dua alasan:
1. Desakan kebutuhan
Mereka semua yang terkena kasus korupsi karena memang mereka memaksakan untuk menjadi pejabat pemerintah tanpa ada perhitungan yang matang terhadap niat ikhlas bahwa setelah mereka menjadi pejabat mereka akan mewakili rakyat. Seakan-akan pemerintahan menjadi lahan untuk mencuri secara sembunyi-sembunyi dan menjadikan perburuan harta yang aman dari kalangan, sehingga timbul kesan sebagai lahan bisnis.
2. Dorongan keserakahan
Hal itu terjadi karena memang mereka lebih memilih hasil tanpa melihat kebawah bahwa ada yang lebih membutuhkan hasil dari korupsi tersebut. Keserakahan telah membutakan hati nurani mereka, andaikan mereka sadar terhadap uang yang telah mereka Korupsikan akan berguna bagi masyarakat bawah, Negara agraris ini tak akan menjadi seperti ini.
Dan sekarang yang menjadi planning kita ke depan sebagai pemuda Indoensia, pemuda yang sarat akan etos kerja dan mempunyai rasa patriotism tinggi hendaknya mulailah untuk menghargai setiap sesuatu dan berusahalah untuk bertanggung jawab sebagai aplikasi dari perjuangan founding father Negara ini…

(upload by: rahman_el_farisi@yahoo.com)

0 komentar:

Posting Komentar